Logo display picture akun resmi Himabio Placenta Bio Placenta " BERAKSI" BERSAMA, AKTIF, BERKREASI. |
Dirgahayu Republik Indonesia
Selasa, 22 Agustus 2017
Jumat, 18 Agustus 2017
Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa
UJI EFEKTIFITAS HIDROLISIS MURNI (AQUADES) DENGAN HIDROLISIS ASAM (H2SO4) PADA SUBSTRAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN SEKAM PADI TERHADAP PRODUKSI BIOETANOL
Minyak bumi merupakan salah satu
kebutuhan penting dalam sektor industri, transportasi maupun rumah tangga. Saat
ini, kebutuhan minyak bumi nasional lebih dari 1,2 juta barel per hari
(Esdm.Go.id, 2012). Pemerintah menyatakan bahwa cadangan minyak bumi Indonesia
hanya bertahan sampai 10 tahun lagi (Daniel, 2012). Oleh karena itu, Pemerintah
mentargetkan pada tahun 2025 kebutuhan energi nasional akan disediakan oleh
energi baru dan terbarukan sebanyak 17%, sedangkan sisanya masih tergantung
pada minyak 20%, gas 30% dan batubara 33% (Perpres No. 5/2006).
Bentuk energi baru dan terbarukan yang
saat ini telah diaplikasikan adalah bioethanol. Bioethanol dapat diperoleh dari beberapa komoditas pertanian
yang mengandung karbohidrat seperti gula sederhana, pati dan lignoselulosa (seperti
rumput, kayu pohon atau jerami) (Kadam et
al., 2000). Pada umumnya pembuatan bioethanol yang telah diaplikasikan
berbahan dasar pati singkong (Budiyanto et
al., 2005). Akan tetapi, penggunaan singkong sebagai bahan baku pembuatan
bioethanol memiliki permasalahan, yaitu berdaya saing dengan pangan karena
singkong dapat dijadikan sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras. Selain itu, penanaman singkong secara besar-besaran pada lahan
produktif mengakibatkan penurunan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu,
dibutuhkan bahan alternatif penganti singkong dalam produksi bioethanol.
Produksi
bioethanol dapat dihasikan dari limbah pertanian maupun limbah perkebunan. Sekam padi merupakan limbah pertanian yang ketersediaan
cukup produktif. Sekam padi selama ini belum dimanfaatkan sebagai produksi bahan
bakar. Sekam padi terbukti mengandung lignin
17-20%, alfa-selulosa 43-44%, pentose 27%, hemiselulosa 34 %, abu 0,7-4,0 %,
dan silica 0,2 % (Somaatmadja, 1980). Pada
komoditas lain juga diketahui tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah perkebunan yang melimpah yaitu
sekitar 6,75 ton/ha tiap tahun (Somaatmadja, 1980). Tandan kosong mengandung kadar air
32,40-11,35 %, protein kasar 1,70-7,26 %, lemak 0,38-29,04 %, ekstrak nitrogen
bebas 24,70-38,79 %, serat 31,37-49,92 %, pentose 16,94 -21,95 %, selulosa
34,34-43,80 %, dan lignin 21,40-46,97 % (Darnoko et al., 2001). Namun kedua limbah tersebut belum di
manfaatkan secara maksimal (Safan,
2008), padahal kandungan lignoselulosa
kedua limbah tersebut sangat tinggi dan dapat dijadikan sebagai bioethanol.
Proses produksi bioethanol diawali dengan
proses hidrolisis. Hal ini bertujuan untuk mengubah
polisakarida (pati dan
lignoselulosa) menjadi monosakarida (glukosa reduksi). Hidrolisis selulosa secara asam dapat
dilakukan menggunkaan asam kuat encer pada temperatur dan tekanan tinggi.
Hidrolisis bahan-bahan berlignoselulosa akan menghasilkan senyawa gula
sederhana seperti glukosa, xilosa, selebiosa dan arabinosa (Rahmayanti, 2010).
Sedangkan lignin dapat dioksidasi oleh larutan alkali dan oksidator lain. Pada
suhu tinggi, lignin dapat mengalami perubahan menjadi asam format, metanol, dan
asam asetat (Rahmayanti, 2010). Pada tahap kedua dalam produksi ethanol adalah proses fermentasi. Gula reduksi
yang dihasilkan dari proses hidrolisi akan diuraikan menjadi etanol oleh
ragi Saccharomyces cerevisiae. Setelah itu
dilakukan proses destilasi untuk memisahkan ethanol dengan air (Rahmayanti,
2010). Penggunaan teknik dan subtrat yang berbeda
maka akan menghasilkan ethanol yang berbeda. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu
dilakukan penelitian mengenai uji efektifitas hidrolisis murni (Aquades) dengan hidrolisis asam (H2SO4) pada substrat tandan
kosong kelapa sawit dan sekam padi terhadap produksi bioetanol. (A. Zaimul Khaqqi, Sri Widayati, Kiki Maslahatul M. dan Astini, Biologi 2013)
Artikel lebih lanjut dapat dilihat disini
Langganan:
Postingan (Atom)