Dirgahayu Republik Indonesia

Dirgahayu Republik Indonesia

Sabtu, 12 September 2015

Solution

 Ayam Tanpa Kotoran


A
yam merupakan salah satu hewan ternak yang diminati oleh masyarakat. Selama ini belum pernah dijumpai ayam tanpa membuang kotoran. Hal ini akan menjadi sebuah terobosan inovasi menarik jika ada hewan ternak yang mampu tidak membuang kotoran sama sekali atau sedikit sekali, baik berupa buangan padat, cair ataupun gas.
Zat buangan hewan ternak memang menimbulkan masalah tersendiri dalam bidang peternakan. Selain aroma tak sedap yang ditebarkan ke sekeliling, dampak polusi udara yang ditimbulkannya pun menjadi permasalahan global. Hal ini dikarenakan gas buangan lewat anus ataupun lewat mulut dari ayam mengandung gas rumah kaca, khususnya metana (CH4).

Masalah lain seputar gas buangan hewan ternak yang menjadi perhatian serius, yakni emisi amonia (NH3) pada peternakan unggas. Hal ini dikarenkan amonia dapat tercium pada kadar di atas 5 ppm dan mulai memedihkan mata pada konsentrasi 20 ppm. Selain itu, penimbunan amonia di udara di dalam kandang ayam berpengaruh negatif terhadap kesehatan pengelola kandang dan ayam itu sendiri, serta warga di sekitar kandang.
Berbagai strategi telah diambil untuk mengurangi emisi amonia akibat kegiatan peternakan ayam ini, salah satunya adalah memanipulasi pakan (dietary manipulation). Manipulasi pakan merupakan cara efektif mengurangi emisi amonia dengan cara menurunkan kadar nitrogen feses, pH kotoran, dan aktifitas mikroba penghasil amonia. Dari hasil penelitian, hal ini dapat dilakukan dengan cara: (1) Merancang formulasi pakan berdasarkan asam amino yang diperlukan dalam pakan unggas dan bukan kandungan protein kasar; (2) Meningkatkan aktifitas fermentasi serat pakan oleh bakteri di dalam usus besar; (3) Menambahkan ke dalam pakan enzim yang mampu merombak zat-zat antinutrisi yang dapat meningkatkan nilai konversi pakan dan mengurangi kadar nitrogen terbuang di dalam kotoran (Rothrock et al., 2013; Li H et al., 2012).
Berdasarkan uraian di atas, bioteknologi sangat berpeluang dalam pengembangan produk pakan tambahan unggas yang mampu menurunkan emisi amonia. Selain itu, besarnya keanekaragaman mikroba Indonesia dan perkembangan teknologi mikrobiologi menjadi modal penting bagi penyelesaian permasalahan di bidang peternakan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar