Ayam Tanpa Kotoran
A
|
yam merupakan salah satu hewan ternak yang diminati oleh masyarakat. Selama ini belum pernah dijumpai ayam tanpa
membuang kotoran. Hal ini akan menjadi sebuah terobosan inovasi menarik jika
ada hewan ternak yang mampu tidak membuang kotoran sama sekali atau sedikit
sekali, baik berupa buangan padat, cair ataupun gas.
Zat buangan hewan ternak memang menimbulkan
masalah tersendiri dalam bidang peternakan. Selain aroma tak sedap yang
ditebarkan ke sekeliling, dampak polusi udara yang ditimbulkannya pun menjadi
permasalahan global. Hal ini dikarenakan gas buangan lewat anus ataupun lewat
mulut dari ayam mengandung gas rumah kaca, khususnya metana (CH4).
Masalah lain seputar gas buangan hewan ternak yang
menjadi perhatian serius, yakni emisi amonia (NH3) pada peternakan
unggas. Hal ini dikarenkan amonia dapat tercium pada kadar di atas 5 ppm dan
mulai memedihkan mata pada konsentrasi 20 ppm. Selain itu, penimbunan amonia di
udara di dalam kandang ayam berpengaruh negatif terhadap kesehatan pengelola
kandang dan ayam itu sendiri, serta warga di sekitar kandang.
Berbagai strategi telah diambil untuk mengurangi
emisi amonia akibat kegiatan peternakan ayam ini, salah satunya adalah memanipulasi
pakan (dietary manipulation).
Manipulasi pakan merupakan cara efektif mengurangi emisi amonia dengan cara
menurunkan kadar nitrogen feses, pH kotoran, dan aktifitas mikroba penghasil
amonia. Dari hasil penelitian, hal ini dapat dilakukan dengan cara: (1) Merancang
formulasi pakan berdasarkan asam amino yang diperlukan dalam pakan unggas dan
bukan kandungan protein kasar; (2) Meningkatkan aktifitas fermentasi serat
pakan oleh bakteri di dalam usus besar; (3) Menambahkan ke dalam pakan enzim
yang mampu merombak zat-zat antinutrisi yang dapat meningkatkan nilai konversi
pakan dan mengurangi kadar nitrogen terbuang di dalam kotoran (Rothrock et al., 2013; Li H et al.,
2012).
Berdasarkan uraian di atas, bioteknologi sangat
berpeluang dalam pengembangan produk pakan tambahan unggas yang mampu
menurunkan emisi amonia. Selain itu, besarnya keanekaragaman mikroba Indonesia dan
perkembangan teknologi mikrobiologi menjadi modal penting bagi penyelesaian
permasalahan di bidang peternakan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar