Dirgahayu Republik Indonesia

Dirgahayu Republik Indonesia

Sabtu, 07 November 2015

Idea

Industry Microalgae Verticulture : sebagai Solusi Penurunan Emisi Karbon dan Konsep Industri Masa Depan di Indonesia


P
ada tahun 2013 menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), diperkirakan jumlah penduduk Indonesia bertambah menjadi 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun (Redaksi Republika, 2013). Laju pertumbuhan penduduk yang cepat harus diiringi dengan pemenuhan kebutuhan lapangan kerja, pangan dan tempat tinggal yang cukup dan layak. Tuntutan lapangan pekerjaan membuat perkembangan industri di Indonesia semakin pesat. Jumlah industri besar dan sedang di Indonesia pada tahun 2012 sekitar 23.257 unit (Badan Pusat Statistik, 2012). Sedangkan perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) hingga kini telah mencapai 55,2 juta (Redaksi Nasional, 2013).
Industri memiliki kontribusi besar dalam kerusakan lingkungan. Saat ini, 80% kebutuhan energi global dihasilkan dari bahan bakar fosil, namun penggunaan yang terlampau luas menyebabkan perubahan iklim global, pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan (Chen et al., 2011). Emisi CO2 dari industri bisa mencapai 1,25 metrik ton per kapita (Luken, et al., 2002). Pada tahun 2000 tercatat emisi CO2 di Indonesia sebesar 1.720 juta ton CO2 ekivalen, jika tidak ada aksi pengurangan emisi, maka pada tahun 2020 akan menjadi 2.950 juta ton CO2 ekivalen (Kementrian Perindustrian, 2010). Emisi CO2 merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat menyebabkan global warming. Jika gas rumah kaca di bumi semakin menebal maka sinar UV yang masuk ke bumi dan dibiaskan oleh bumi akan dipantulkan kembali oleh lapisan gas rumah kaca. Akibatnya bumi semakin panas, sehingga mengakibatkan naiknya permukaan laut karena mencairnya es di kutub utara dan selatan (Triana, 2008). Karena itulah dibutuhkan solusi teknologi untuk mengurangi tingginya emisi CO2.
Selama ini salah satu cara untuk mereduksi CO2 adalah mengurangi emisi karbon dan membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) (Dahlan, 1992). RTH juga dapat dijadikan sarana penelitihan, pendidikan maupun rekreasi. Namun tuntutan tempat tinggal membuat peralihan fungsi lahan menjadi perumahan sehingga membuat industri kesulitan dalam menangani gas CO2. Berdasarkan fakta empiris yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan pada industri serta kondisi saat ini, maka upaya terobosan untuk mengatasi permasalahan gas buang industri dapat dilakukan melalui penerapan mikroalga. Indonesia sebagai negara tropis, memiliki temperatur dan komposisi kadar garam tinggi sehingga sangat sesuai untuk pertumbuhan mikroalga. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 2008 telah melakukan uji coba kultur fitoplankton air tawar dan air laut dalam sebuah FBR airlift sistem batch. Pada uji coba tersebut telah dihasilkan penurunan gas CO2 secara meyakinkan, yakni konsentrasi CO2 sekitas 12% pada awal percobaan dapat diturunkan menjadi mendekati 0% dalam waktu sekitar 7 hari oleh spesies Chlorella sp. (Santoso, 2009).

Penerapan kultivasi mikroalga ini menggunakan metode photobioreactor secara vertikultur sebagai solusi penyempitan lahan di Indonesia. Pipa cerobong asap akan disalurkan ke dalam reaktor mikroalga. Gas CO2 akan dimanfaatkan mikroalga dalam proses fotosintesis sekaligus menghambat gas CO2 menuju atmosfer. Mikroalga yang tidak bersaing dengan pangan akan dijadikan sebagai energi alternatif dan terbarukan berupa biodiesel dan bioethanol. Sedangkan mikroalga yang memiliki kandungan nutrisi tinggi akan dijadikan sebagai produk pangan, pakan serta pemanfaatan di bidang kesehatan. Berdasarkan beberapa kelebihan inilah yang membuat mikroalga layak diaplikasikan sebagai solusi penurunan emisi gas buang dan konsep industri masa depan di Indonesia. (Ach. Zaimul Khaqqi_Bio 2013)(Baca selengkapnya di Scribd.com, DocSlide dan Academia.edu : (http://www.scribd.com/doc/273683730/PKM-GT-INDUSTRY-MICROALGAE-VERTICULTURE-SEBAGAI-SOLUSI-PENURUNAN-EMISI-KARBON-DAN-KONSEP-INDUSTRI-MASA-DEPAN-DI-INDONESIApdf#scribd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar