Dirgahayu Republik Indonesia

Dirgahayu Republik Indonesia

Jumat, 06 November 2015

Opportunity

Potensi Mikroalga sebagai Produk Pangan dan Pakan

M
 ikroalga merupakan sumber biomassa yang mengandung beberapa komponen penting diantaranya karbohidrat, protein, asam lemak dll. Komposisi umum sumber makanan dan mikroalga ditunjukkan pada tabel 1.


Tabel 1. Komposisi umum sumber makanan manusia dan mikroalga yang berbeda
Komoditas
Protein
Karbohidrat
Lemak
Daging
43
1
34
Kedelai
37
30
20
Chlorella vulgaris
51–58
12–17
14–22
Dunaliella salina
57
32
6
Porphyridium sp.
28–39
40–57
9–14
Scenedesmus sp.
50–56
10–17
12–14
Spirulina maxima
60–71
13–16
6–7
Synechococcus sp.
63
15
11
(Sumber : Spolaore et al., 2006)

Mikroalga secara alami mengandung asam lemak omega 3 yang dapat diekstrak dan dipurifikasi untuk dijadikan produk nutrisi yang bermanfaat bagi manusia. Asam lemak omega-3 (PUFA n-3) merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang terdapat dalam makanan sebagai α-linolenat acid (ALA, C18:3, n-3) (Chew et al., 2008., Kalogeropoulos et al., 2010). ALA merupakan rantai terpendek dari n-3 dan banyak terkandung dalam minyak nabati dan kacang-kacangan. Eicosapentaenoic acid (EPA, C20:5, n-3) dan docosahexaenoic acid (DHA, C22:6, n-3) merupakan produk turunan dari n-3 yang banyak terdapat dalam ikan dan mikroorganisme lain seperti mikroalga dan bakteri (Kalogeropoulos et al., 2010., Medina et al., 1999).
ALA dapat dikonversi menjadi EPA dan DHA dalam tubuh, namun konversinya sangat terbatas dan tidak efisien, oleh karena itu n-3 harus disediakan dalam bentuk suplemen makanan. Apabila dibandingkan dengan minyak omega 3 dari ikan, mikroalga memproduksi sendiri minyak omega 3 dalam tubuhnya dan membuat proses produksinya lebih sederhana dan ekonomis. Talyshinsky et al. (2002) menjelaskan bahwa dekstran sulfat dan polisakarida yang dihasilkan mikroalga berpotensi menghambat HIV tipe 1 dan 2 dengan cara menghambat induksi sitopatogenetik dan ekspresi antigen dari virus HIV.


Komoditas lain yang berbahan baku mikroalga adalah pakan akuakultur atau ternak. Mikroalga sebagai pakan memiliki sifat rendah kalori, kaya mineral, vitamin dan protein serta kandungan lemak rendah (Kumar). Misalnya mikroalga jenis Spirullina sp. yang memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti protein (60–70 % berat), vitamin B12 dan provitamin A (bcarotene) serta mineral dan mudah dicerna oleh ternak (Chen et al., 2011., Thajuddin & Subramanian, 2005). Mikroalga terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan berat badan pada ikan, dan babi, selain itu mikroalga yang dijadikan pakan ayam dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam telur yang dihasilkan serta warna dari telur menjadi lebih gelap akibat pertambahan kandungan pigmen karoten (Chen et al., 2011). Berdasarkan studi yang telah dilakukan maka mikroalga berpotensi sebagai produk pangan dan pakan. (Ach. Zaimul Khaqqi_Bio 2013).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar